Selasa, 24 Februari 2009

SISTEM BIOS

BAB II

ISI

SISTEM BIOS

Pengertian sistem operasi secara umum adalah pengelola seluruh sumberdaya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (sistem calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumberdaya sistem computer, Salah satunya system BIOS.

BIOS tergolong suatu chip, Suatu chip yang diisi dengan cara elektromagnetis (pencahayaan) dan BIOS pada umumnya disimpan dalam chip EPROM (erasable programmable ROM) atau EEPROM (Electrical Erasable PROM), makanya teknologi saat ini BIOS dapat di update (flashing) Ada banyak merek dipasaran antara lain AMI AWARD, Phoenix, dll tergantung dari merek MB yang digunakan, biasanya MB yang ada pada computer build up terdapat BIOS yang dibuat sendiri dari vendornya (ex : Dell, Hp, Acer). Pada umumnya istilah-istilah didalam BIOS bervariasi tiap produsen tetapi sebenarnya mempunyai fungsi yang identik.

Salah konfigurasi dan setting adalah salah satu penyebab lambatnya serta turunnya tenaga PC kita, beberapa pilihan pada BIOS setup dapat diibaratkan seperti sumber tenaga bagi PC kita. Misalnya setup untuk optimalisasi memory, pengaturan FSB multiplexing, serta voltase untuk Memory dan processor dapat dilakukan lewat pilihan option di BIOS Lalu kita terlewatkan mengaktifkan cache memory maka terjadi adalah jalanya computer akan tersendat-sendat bahkan layaknya sebuah siput. Cache memory dapat mempercepat kinerja dengan membantu transfer data dari memory utama ke prosecor. Masalah keamanan dimana kita bias membuat password BIOS agar orang yagn tidak berhak tidak dapat menggunakan PC kita (walaupun cara ini dapat di bongkar dengan teknik hacking)

Dalam dunia komputer, BIOS atau Basic Input-Output System, adalah suatu kode software yang ditanam di dalam suatu sistem komputer yang memiliki fungsi utama untuk memberi informasi visual pada saat komputer dinyalakan, memberi akses ke keyboard dan juga memberi akses komunikasi secara low-level diantara komponen hardware, seperti untuk meload sistem operasi dari storage ke RAM. BIOS dapat disebut sebagai miniatur dan suatu sistem operasi yang dikhususkan untuk komunikasi low-level pada hardware. BIOS biasanya ditulis dalam bahasa assembly atau mesin yang mana bahasa ini biasanya spesifik kepada suatu prosesor tertentu.

Istilah BIOS ini pertama kali muncul pada sistem operasi CP/M, sebagian dari dari CP/M diload ketika saat booting dan berhubungan dengan hardware. (Mesin CP/M biasanya memiliki boot loader sederhana di dalam ROM). Sebagian besar dari versi DOS memiliki suatu file yang bernama IBMBIO.COm atau IO.SYS yang bisa dikatakan sebagai analogi dari BIOS disk pada CP/M. Komputer yang kita gunakan sebenarnya menggunakan dua sistem yaitu BIOS yang berfungsi melakukan inisialisasi awal semua komponen yang ada di motherboard, sedangkan Sistem Operasi berfungsi untuk menjalankan aplikasi yang digunakan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang BIOS, berikut ini terdapat penjelasan yang dapat membantu memahami tentang BIOS.

BIOS (Basic Input Ouput System) tergolong sebuah chip yang diisi dengan cara elektromagnettis (pencahayaan), dan umumnya tersimpan dalam chip EPROM (erasable programmable ROM) atau EEPROM (Electrical Erasable PROM) sehingga teknologi saat ini BIOS dapat di update (flashing). Ada banyak merek dipasaran antara lain AMI AWARD, Phoenix, dll tergantung dari merek Motherboard yang digunakan, biasanya Motherboard yang ada pada computer build up terdapat BIOS yang dibuat sendiri dari vendornya (seperti: Dell, Hp, Acer).

Beberapa pilihan pada BIOS setup dapat diibaratkan seperti sumber tenaga bagi komputer kita, sebagai contoh setup untuk optimalisasi memori, pengaturan FSB multiplexing, serta voltase untuk memori dan processor dapat dilakukan melalui pilihan option di BIOS. Apabila kita melewatkan untuk mengaktifkan cache memory maka yang terjadi adalah jalanya komputer akan tersendat-sendat. Padahal cache memory dapat mempercepat kinerja dengan cara membantu transfer data dari memory utama ke processor. Ada banyak pilihan di dalam BIOS, umumnya dibagi dalam beberapa kategori. seperti: Standard CMOS, BIOS Features, Power Management, Integrated Systems, dan lain-lain. Setiap kategori terdiri dari beberapa pilihan, misalnya: Standar CMOS Setup: konfigurasi hardware yang paling dasar seperti date, time, hd, drive, dan video Bios Features Setup: konfigurasi untuk tingkat lanjutan seperti Virus warning, CPU internal Cache, External Cache, Quick Power On Self Test, Boot Sequences, dan lain-lain Advanced Chipset Features: pilihan untuk mengoptimalkan bagi yang expert dan professional, DRAM timing, CAS Latency, SDRAM cycle length, AGP aperture, AGV mode. Integrated Peripherals: mengendalikan fungsi-fungsi tambahan pada motherboard seperti port serial mau pun paralel. Nonaktifkan (disabled) saja yang tidak Anda butuhkan untuk dapat membebaskan IRQ. PnP/PCI Configurations: Sebaiknya pilih semua konfigurasi pada pilihan Auto, kecuali port USB atau grafik 3D yang sering membuat masalah. Bila demikian berikan interrupt tersendiri. Load BIOS Default & Load SETUP default: untuk mengembalikan fungsi secara standar sebelum diubah-ubah. Power Management Setup: Semakin canggih mekanisme penghematan energi, semakin membingungkan pilihan manajemen power-nya.BIOS juga dapat, rusak misalnya penggunaan yang lama (masa pakai), penggunaan yang salah, dan terkena serangan virus seperti virus CIH. BIOS sebenarnya dapat diperbaiki meskipun memerlukan resource lain, BIOS dapat di update firmwarenya (flashing). Proses perbaikan BIOS dapat dilakukan dengan melakukan pengkopian flash BIOS yang rusak pada Motherboard yang identik dan sejenis.Flashing atau Update dapat berupa software yang dijalankan pada mode DOS dan lakukan setup. software flashing yang didapatkan dari website Motherboard bersangkutan.

A. Bagaimana BIOS booting?

BIOS menjalankan flash memory onboard ketika komputer dinyalakan dan dia akan menginisialisasi chipset dan juga subsistem dari memori. Selanjutnya, dia akan mendekompres dirinya sendiri dari flash memory tadi untuk kemudian menuju ke memori utama dan mulai dieksekusi dari sana. Kode PC BIOS biasanya juga berisi semacam diagnosa untuk memastikan kondisi dari komponen hardware yang sifatnya penting, seperti misalnya keyboard, disk drive, I/O ports dan lain sebagainya. BIOS memastikan apakah alat-alat tersebut bisa berfungsi dengan baik dan diinisialisasi dengan benar. Hampir semua implementasi BIOS dapat mengeksekusi suatu program setup melalui CMOS memory. Memori ini menyimpan konfigurasi yang dapat diatur oleh user (seperti time, date dan juga informasi detail mengenai hardisk dan lain sebagainya) dan bisa diakses oleh BIOS.Pada implementasi BIOS yang modern, seseorang dapat memilih apa yang dibooting pertama kali, seperti CD, hardisk, floppy disk, flash keydrive dan lain sebagainya. Ini sangat berguna ketika Anda ingin menginstall suatu sistem operasi atau juga melakukan booting dari CD-ROM. Bahkan Anda juga bisa melakukan booting dari media USB.Beberapa sistem BIOS membolehkan user untuk memilih sistem operasi yang ingin diload (misalnya load OS lain dari hardisk yang berbeda dalam satu PC), meskipun cara ini sekarang lebih sering dihandle oleh fase berikutnya atau yang sering dikenal dengan tool boot loader.

B. BIOS sebagai suatu firmware

BIOS terkadang disebut sebagai firmware karena merupakan bagian integral dari suatu sistem hardware.Sebelum 1990, BIOS berada dalam chip ROM dan tidak bisa diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sistem dan juga kebutuhan akan “bisa diupgrade” maka sekarang BIOS firmware disimpan di dalam EEPROM atau flash memory device yang dapat dengan mudah diupgrade isinya oleh user. Sementara itu, kesalahan dalam proses upgrade dari BIOS akan menyebabkan sistem komputer tidak akan bisa diakses. Untuk mencegah BIOS corruption, maka beberapa motherboard yang baru memiliki backup BIOS (”Dual BIOS” boards). Meskipun demikian, banyak BIOS yang memiliki “boot block” dimana bagian ini adalah bagian dari ROM yang berjalan pada saat pertama kali dan tetap tidak bisa diupdate. Kode dalam boot block ini akan memastikan sisa BIOS block lainnya melalui prosedur checksum, hash dan lain sebagainya, sebelum loncat ke block tersebut. Jika boot block mendeteksi adanya kerusakan atau corruption, maka dia akan melakukan booting melalui floppy disk sehingga user dapat melakukan flashing lagi dengan image yang lebih bagus. Beberapa pembuat hardware seringkali mengeluarkan update BIOS untuk mengupdate dan upgrade produk mereka dan juga menghilangkan bug yang ada.

C. Firmware pada card adapter

Suatu sistem komputer dapat berisi beberapa chip BIOS. Sebagai tambahan dari boot BIOS yang fungsi utamanya untuk mengakses komponen fundamental dari komputer, maka plug-in adapter card seperti SCSI atau USB hardisk adapter atau network card dapat memiliki BIOS sendiri dan merupakan komplemen atau pengganti dari kode BIOS untuk komponen tersebut.Untuk mencari ekspansi ROM memori yang sudah dimapping selama proses booting, implementasi BIOS dari PC menscan memori real dari alamat 0xC8000 sampai 0xF0000 dalam batas 2 kilobyte mencari suatu signature 0×55 0xaa, yang mana diikuti dengan suatu byte yang mengindikasikan sejumlah 512 byte block dari expansion memory yang menduduki memori real. BIOS kemudian loncat ke offset setelah size byte, dimana pada titik tersebut kode dari expansion ROM mengambil alih dan menggunakan service BIOS untuk memberikan user sebuah configuration interface, meregister interrupt vector yang digunakan oleh aplikasi setelah booting, atau menampilkan informasi diagnosa.Pada sistem UNIX, ada suatu utility dimana Anda dapat melakukan dump terhadap software BIOS firmware.

D. Spesifikasi BIOS boot

Jika expansion ROM ingin merubah cara dari suatu sistem melakukan booting (misalnya saja boot dari jaringan atau SCSI adapter dimana BIOS tidak memiliki drivernya), maka dia dapat menggunakan BIOS Boot Specification (BBS) API untuk meregisterkan kemampuan tambahannya. Sesaat setelah expansion ROM sudah teregister menggunakan BBS API, maka pengguna akan dapat memilih berbagai macam pilihan booting dari user interface BIOS. Hal ini yang menyebabkan mengapa kebanyakan implementasi BIOS yang compliant dengan BBS, tidak akan membolehkan pengguna untuk masuk ke dalam BIOS user interface sampai expansion ROM selesai dalam mengeksekusi dan meregister dirinya sendiri dengan API BBS

BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:

- Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)

- Memuat dan menjalankan sistem operasi

- Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)

- Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.

BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai "kehidupan" dalam tulisan Yunani (Βίος).BIOS kadang-kadang juga disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah perangkat lunak yang disimpan dalam media penyimpanan yang bersifat hanya-baca. Hal ini benar adanya, karena memang sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer , maka BIOS pun kemudian disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug yang mengganggu kinerja atau alasan lainnya). Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidak benar (akibat dieksekusi secara tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade dilaksanakan) dapat mengakibatkan motherboard mati mendadak, sehingga komputer pun tidak dapat digunakan karena perangkat yang mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau mengalami kerusakan. Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan (korupsi) terhadap BIOS, beberapa motherboard memiliki BIOS cadangan . Selain itu, kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam EEPROM/Flash memory yang tidak dapat di-upgrade, yang disebut sebagai "Boot Block". Boot block selalu dieksekusi pertama kali pada saat komputer dinyalakan. Kode ini dapat melakukan verifikasi terhadap BIOS, bahwa kode BIOS keseluruhan masih berada dalam keadaan baik-baik saja (dengan menggunakan metode pengecekan kesalahan seperti checksum, CRC, hash dan lainnya) sebelum mengeksekusi BIOS. Jika boot block mendeteksi bahwa BIOS ternyata rusak, maka boot block akan meminta pengguna untuk melakukan pemrograman BIOS kembali dengan menggunakan floppy disk yang berisi program flash memory programmer dan image BIOS yang sama atau lebih baik. Pembuat motherboard sering merilis update BIOS untuk menambah kemampuan produk mereka atau menghilangkan beberapa bug yang mengganggu.


SISTEM APLIKASI

SISTEM APLIKASI

A. Tahap-tahap pengembangan aplikasi

Sejak dari awal, sampai akhir pembuatan sebuah aplikasi akan terdiri dari 3 (tiga) tahap pokok, yaitu :
- tahap studi pendahuluan
- tahap pengembangan, dan
- tahap implementasi.

Tahap pertama, Studi pendahuluan, ditujukan untuk memperoleh fakta, bahwa sebuah komputerisasi yang dikehendaki memang sudah bisa diselenggarakan. Perlu diperhatikan, sebuah aplikasi bukan saja secara sistem bisa dikomputerisasikan, namun juga harus mempertimbangkan persoalan lain-lainnya, seperti biaya, dan apakah data-datanya bisa tersedia atau tidak. Itu merupakan konsekuensi atas sebuah kebutuhan informasi sebagai sasaran komputerisasi itu sendiri. Jika setelah dikaji, ternyata komputerisasi belum waktunya diselenggarakan, oleh berbagai sebab dan pertimbangan, maka tahap pengembangan komputerisasi, ya, berhenti sampai di sini saja.

Tahap kedua, Pengembangan Sistem, merupakan tahap yang sebenarnya dalam proses pembuatan sistem aplikasi itu sendiri. Dilakukan dengan menyelenggarakan penelitian secara tuntas terhadap semua aspek yang berlangsung dalam aplikasi tadi, lalu dituangkan dalam desain sebuah sistem, dan selanjutnya diprogramkan.
Sebelum mencapai tahap ketiga, maka program-program akan diuji terlebih dahulu, apakah hasilnya sudah sesuai dengan sasaran sistem yang bersangkutan. pengujian dilakukan baik dengan data-data uji-coba (data fiktif, buatan), tetapi bisa juga dengan menggunakan data-data riil, dan bahkan dikerjakan bersamaan dengan pengolahan data yang sebenarnya. Ini untuk menguji, bahwa program sudah benar-benar siap untuk diimplementasikan.
Tahap kedua ini diakhiri dengan pembuatan dokumentasi sistem, yang akan dipakai sebagai alat bantu jika akan dilakukan revisi terhadap sistem itu nantinya.

­­­­­­­­­Tahap ketiga, tahap Implementasi. Pada tahap ini program sudah dipasang di komputer, dan mulai dioperasionalkan, untuk mengolah data-data rutin. Tahap operasionalisasi program ini juga disebut tahap ?production?.
Selama masa pengoperasian program ini seorang system analist harus terus melibatkan diri, untuk mengevaluasi efektivitas desain sistem dan programnya. Jika dipandang perlu, maka seorang system analist dapat meminta seorang programmer untuk melakukan perbaikan-perbaikan tertentu disebut maintenance), atau bahkan melakukan perombakan terhadap aplikasi itu sendiri (disebut modification). Redesign, perancangan ulang sistem tersebut bukan tak tertutup kemungkinan, lho.

Salah desain atau program, apa bisa ? Kenapa tidak bisa ? Desain sistem, diperoleh dari informasi yang diperoleh seorang system analist dari user, yang ditugasi untuk menjelaskan ruang lingkup sistem di perusahaan yang bersangkutan untuk dikomputerisasikan. Boleh jadi ada informasi yang kurang tatkala disampaikan kepada system analist. Atau, seorang system analist melakukan pemahaman yang tak benar terhadap informasi yang disampaikan tersebut. Meski pada tahap pengembangan sistem, seorang system analist juga telah melakukan cukup konfirmasi, melalui pembahasan desain awal sistemnya, tetapi gangguan terhadap komunikasi tersebut bisa saja muncul. Oleh sebab itu, bisa jadi desainnya sudah salah sejak awal.

Selanjutnya, proses pembuatan program dilakukan dengan penyerahan spesifikasi program kepada programmer. Pada saat ini juga terjadi proses komunikasi pula, meski sebagian besar sudah dilakukan secara tertulis, namun yang namanya kemungkinan kegagalan komunikasi, bisa saja terjadi. Jadi, saat ini juga berpeluang untuk telah terjadinya kesalahan pula.
Pada tahap berikut, seorang programmer akan mengerjakan programnya, berdasarkan uraian yang disampaikan padanya melalui program specifications. Untuk kasus-kasus yang sangat kompleks, maka akan diperlukan cukup banyak kalimat instruksi dalam bahasa komputer, yang saling berangkai sedemikian rupa, sehingga terbentuk sebuah logika proses, sesuai yang dikehendaki.
Boleh jadi, rangkaian kalimat tadi, yang bisa mencapai ribuan baris banyaknya, mengalami kesalahan dalam meletakkan urutan kalimat yang satu terhadap yang lain. Bisa kacau, kalau begitu.
Atas dasar kemungkinan kesalahan yang terjadi itulah, maka perlu ada sub-tahap System Testing, sebuah kesempatan bagi seorang system analist untuk memeriksa, apakah sistem yang dibuat, dan program-programnya, sudah benar. Kesalahan itu sendiri bisa diperiksa dengan melakukan perbandingannya melalui laporan-laporan yang dikerjakan secara manual.

B. Pengertian Sistem Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.

Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.
Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:
1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise)
2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan
3. Perangkat lunak informasi kerja
4. Perangkat lunak media dan hiburan
5. Perangkat lunak pendidikan
6. Perangkat lunak pengembangan media
7. Perangkat lunak rekayasa produk

C. Menginstalasi Aplikasi

Sistem Aplikasi harus diinstall ke dalam suatu komputer dengan menggunakan Compact Disk (CD) Installer yang telah disiapkan. Beberapa komponen yang diperlukan pada saat

menginstalasi aplikasi ini terdiri dari :

• Dot Net Framework versi 1.1

• Microsoft Data Access Component versi 2.7

Sistem aplikasi ini dapat dijalankan pada komputer dengan sistem

pengoperasian Windows 98, Windows 2000 atau Windows Xp. Aplikasi lain

yang dibutuhkan dalam menginstallasi dan menjalankan aplikasi ini adalah :

• Internet Explorer versi 5.5 atau versi diatasnya yang diperlukan pada

saat menginstalasi komponen Dot Net Framework

• Acrobat Reader, yang diperlukan untuk membuka file Petunjuk

Penggunaan Sistem Aplikasi melalui menu Help.

Seluruh file installer Sistem Aplikasi sistem aplikasi lainnya dan komponen pendukung telah disediakan dalam CD Installer pada folder-folder .Dengan menggunakan CD Installer maka cara menginstalasi Sistem Aplikasi

Langkah pertama yang harus diinstall pada komputer adalah

DoTNeTFramework dengan cara masuk ke dalam folder

DOTNETFRAMEWORK dan jalankan aplikasi DOTNETFX hingga muncul

tampilan sebagai berikut :

Tekan tombol Yes dan tunggu sesaat hingga muncul tampilan berikut ini :

Pilih I agree, kemudian tekan tombol Install untuk menjalankan proses

install yang akan berakhir dengan ditandai munculnya tampilan berikut ini :

Langkah kedua adalah menginstall Microsoft Data Access Component

Versi 2.7 dengan cara masuk ke dalam folder MDAC27SP1 kemudian

jalankan file MDAC_TYP hingga muncul tampilan sebagai berikut :

Beri tanda cek pada I accept ......., kemudian tekan tombol Next, tunggu

sesaat hingga muncul tampilan:

Tekan tombol Finish untuk mengakhirinya.

Langkah ketiga adalah menginstall Sistem Aplikasi Pelaporan Kegiatan

Usaha Perikanan Tangkap dengan cara masuk ke dalam folder APL_PUP

kemudian pilih folder Debug, lalu jalankan file Setup hingga muncul

tampilan sebagai berikut :

Tekan tombol Next dan tunggu hingga proses selesai, kemudian tekan

tombol Close untuk mengakhirinya

Langkah keempat adalah mengcopykan file Database pada Folder DB

dengan nama file perusahaan masing-masing kedalam folder C:\Program

Files\DKP\APL_PUP\Db.

Langkah kelima atau terakhir adalah memeriksa kesesuaian konfigurasi

sistem dengan ketentuan sebagai berikut :

• Regional setting yang digunakan adalah Indonesia

• Format tanggal berbentuk dd/mm/yyyy

• Resolusi layar monitor adalah 1024 x 768 pixels

• Decimal Symbol diisi/dipilih tanda . (TITIK)

• Digit grouping symbol diisi/dipilih tanda , (Koma)

D. Memulai Aplikasi

Cara memulai Sistem Aplikasi Pelaporan Kegiatan Usaha Perikanan Tangkap dilakukan dengan menjalankan file PUPCLIENT yang selanjutnya pada layar

monitor akan tampil jendela pengisian identitas pengguna seperti gambar

berikut ini :

Cara pengisian identitas pengguna ini adalah sebagai berikut :

1. Ketiklah User Name anda

2. Ketiklah Password anda

3. Tekan tombol OK

Jika Nama User dan Password yang dimasukkan terdaftar pada aplikasi ini,

maka selanjutnya akan tampil menu utama aplikasi seperti gambar berikut ini :

_ Pilihan File untuk melihat jurnal dan keluar dari sistem aplikasi

_ Pilihan Transaction untuk penggunaan fasilitas perekaman data LKU dan

LKP

_ Pilihan Utility untuk penggunaan fasilitas pengiriman data dan downloan

master data

_ Pilihan Help untuk menampilkan petunjuk penggunaan sistem aplikasi

E. Mengakhiri Aplikasi

Untuk mengakhiri Sistem Aplikasi Pelaporan Kegiatan Usaha Perikanan

Tangkap ini dapat dilakukan dengan cara memilih Exit pada Menu File.

Untuk penggunaan Sistem Aplikasi Pelaporan Kegiatan Usaha Perikanan

Tangkap ini dengan User yang berbeda dapat dilakukan dengan cara memilih

Log Out pada Menu File yang selanjutnya pada layar akan tampil jendela

Login Aplikasi Sistem Pelaporan Kegiatan Usaha Perikanan Tangkap.

F. Petunjuk Penggunaan Sistem Aplikasi

Pada Sistem Aplikasi ini telah
dilengkapi dengan dokumen Petunjuk Penggunaan Sistem Aplikasi yang

dapat dibaca setiap saat. Untuk membuka Petunjuk Penggunaan Sistem

Aplikasi ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Pilihlah User Manual pada menu Help seperti tampilan berikut ini :

2. Kemudian pada layar monitor akan tampil jendela dokumen Petunjuk

Kerusakan Pada PC

Jika PC sering kali menunjukan adanya peng-alamatan yang rumit, atau menampilkan suatu pesan error, mengeluarkan bunyi beep yang terus menerus secara beraturan atau tidak beraturan, PC tersebut kemungkinan besar sedang dalam masalah, saya akan memberikan Tips dan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan PC Anda dapat berfungsi kembali seperti sedia kala.

Masalah atau kerusakan yang timbul biasanya dikategorikan dalam 2 jenis kerusakan yaitu :

Masalah atau kerusakan Hardware dan Software

Jenis Kerusakan Dapat dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu :
1. Kerusakan Pada Hardware (Perangkat Keras)

2. Kerusakan Pada Software (Perangkat Lunak)

Kerusakan pada hardware :

Masalah dengan komponen Hardware perlu penanganan yang serius karena sulit dilokalisir dan disingkirkan tanpa tools yang tepat, keahlian dan pengalaman yang menunjang. Penjelasan akan berkisar pada masalah yang sering terjadi disertai dengan cara mengatasinya.

1. Kerusakan Pada Power Supply

Gejala :

Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.

Solusi :

Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off dibelakang tepatnya dibelakang Power Supply sudah dalam posisi On, Jika sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan silahkan anda ganti kabel power dengan yang anda yakini bagus. Masalah terjadi karena tidak adanya tegangan listrik yang masuk, kerusakan ada pada kabel power.

Masalah :

Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor menyala.

Solusi :

Lakukan seperti langkah diatas, tetapi jika masih belum ada respon berati masalah ada pada Power Supply, Silahkan anda ganti PS nya, Saya sarankan sebaiknya anda ganti saja Power Supply yang rusak dengan yang baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.
Catatan : Jika kerusakan hanya pada Power Supply saja, Setelah anda menggantinya, komputer akan kembali bekerja dengan normal. Kecuali jika ada masalah pada komponen yang lainnya seperti Mother Board, VGA Card dan Memory.

2. Kerusakan Pada Mother Board

Gejala :

Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip, kipas power supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di speaker.

Solusi :

Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboad/mouse, dan semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup cashing. Dalam keadaan casing terbuka silahkan anda lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang terhubung ke Motherboard, harddisk, floppy, hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan Card yang menempel pada Mboard (VGA, Sound atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada cashing hanya MotherBoard saja. Silahkan anda periksa Motherboadnya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko, Transistor dan yang lainnya apakah ada yang terbakar.
Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan Motherboard masih bagus, tapi ada kalanya Mother board tidak jalan karena kerusakan pada program yang terdapat di BIOS

Gejala :

Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke operating system, dan kemudian di layar monitor ada pesan "harddisk error, harddisk Failur, setelah itu muncul pesan "press F1 to continou" setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan "Operating system not found".

3. Kerusakan Pada Hardisk

Solusi :

Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba anda dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati harddisk rusak di controllernya.

Gejala :

Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu muncul pesan "Operating system not found".

Solusi :

Ada kemungkinan Operating system rusak, bisa diatasi dengan install ualng atau jika OS anda menggunakan windows 2000/XP ada Fasilitas Repairnya. atau ada kemungkinan juga harddisk anda tidak terdeteksi dan lakukan langkah diatas

Gejala :

hardisk bad sector ?

Solusi :

Ada beberapa faktor penyebab terjadi bad sector diantaranya, tegangan listrik tidak stabil, sering terjadi putusnya aliran listrik secara mendadak, setelah pemakaina tidak di shot down, pemakaian yang terlalu lama, ada 2 jenis bad sector yaitu fisik dan software.....Untuk mengatasinya ada beberapa cara, diantaranya menggunakan software untuk menghilangkan badsector....pembahan lebih lanjut ada di eBook Metode perbaikan komputer dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi Member Aktif.

4. Kerusakan CD/DVD/ROM/RW & Floppy Disk

Gejala :

Jenis kerusakan yang biasa ditemui :
1. Tidak terdeteksi di windows

2. Tidak bisa keluar masuk CD
3. Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)
4. Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)
Solusi :

1. Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy, perikas di setup bios apakah sudah dideteksi? sebaiknya diset auto. Periksa apakah led menyala, jika tidak kerusakan di Controllernya.

2. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.
3. Kerusakan Biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara men-set ualng optik tersebut.
4. Head Kotor, bisa dibersihkan menggunakan Cutenbud (langkah-langkah diatas secara lengkap dapat anda temukan di e-book "Metode perbaikan komputer cepat dan akurat" dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi member perbaikankomputer.com

Masalah Bios

Gejala :

Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update anda keliru memilih versi Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.

Solusi :

Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis Motherboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya anda tinggal memindahkan Posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupka PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan Posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika Motherboard tidak memiliki pasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke Produsen, Jenis BIOS dapat anda lihat di buku manualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik Posisinya.

Gejala :

CPU mengeluarkan suara Beep beberapa kali di speakernya dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.

Solusi :
Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS, Bunyi tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC, Biasanya kesalahan pada Memory yang tdk terdeteksi, VGA Card, yang tidak terpasang dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya.Silahkan anda periksa masalah tersebut.
Berikut Pesan kesalahan BIOS :

Bunyi kesalahan BIOS biasanya tidak semua. Motherboard menandakan kesalahan yang sama tergantung dari jenis BIOS nya.

[ AMI BIOS ]

Beep 1x : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 6x : Kesalahan Gate A20 - Menunjukan Keyboard yang rusak atau IC Gate A20-nya sendiri, Beep 8x : Grapihic Card / VGA Card tidak terpasang dengan baik atau Rusak, Beep 11x : Checksum Error, periksa Batre Bios, dan ganti dengan yang baru.

[ AWARD BIOS ]
Beep 1x Panjang : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 1x Panjang 2x Pendek : Kerusakan Pada Graphic Card (VGA), Periksa bisa juga Pemasangan pada slotnya tidak pas (kurang masuk), Beep 1x Panjang 3x Pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang. Beep Tidak terputus / bunyi terus menerus : RAM atau Graphic Card tidak terdeteksi.
Batrey CMOS Rusak / Lemah

Gejala :

Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batrey Low, diakibatkan tegangna yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan batrey lemah, sehingga settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar pabrik, dan konfigurasi Hardware harus di Set ulang.

Solusi :

Segera Ganti Batrey nya



Gejala :
CPU yang sering Hang ?

Solusi :

Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada BadSector di Harddisk, Ada Virus, Ada masalah di Hardware seperti Memory Kotor/Rusak, MBoard Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran fan nya sudah lemah, Power Supply tidak stabil.....sebaiknya jangan dipaksakan untuk digunakan karena akan berakibat lebih fatal, silahkan hub: kami untuk dapat mengatasi masalah tersebut

Gejala :

Komputer sering tampil blue screen apa penyebabnya?

Solusi :

Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, Bisa dari Memory, Bisa dari hardisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan.

Gejala :

Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya tidak begitu lambat
Solusi :

Penyebab komputer anda prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu : Space hardisk terlalu penuh, terlalu banyak program / software yang memakan space harddisk dan memory, ada virus, harddisk badsector

HARDWARE KOMPUTER

HARDWARE KOMPUTER TERBARU

Microsoft memperkenalkan empat hardware terbaru untuk pasar Indonesia. Salah satunya, mouse yang mampu digunakan pada hampir semua permukaan, bahkan di atas kaca.


Perangkat bernama Microsoft Explorer Mini Mouse ini dipersenjatai dengan teknologi Blue Track. Teknologi yang memungkinkan mouse ini dapat digunakan pada hampir semua permukaan, bahkan di atas permukaan kaca atau keramik sekalipun.

Kemampuan Mini Mouse itu didemonstrasikan Microsoft dalam acara di FX LifeStyle, Senayan, Jakarta, Selasa (2/12/2008).

Selain itu Microsoft juga mengenalkan Arc Mouse, mouse dengan desain unik seperti bulan sabit. Selain bentuknya yang unik, ukurannya bisa diringkas sampai dengan 60% dari ukuran semula sehingga memudahkan untuk dibawa-bawa.

Produk lain yang diperkenalkan adalah LifeCam Show yang diklaim Microsoft sebagai webcam tercanggih yang ada di pasaran saat ini. LifeCam mampu membidik sampai 7 megapixel untuk still image dan 2 megapixel untuk video.

LifeCam dari Microsoft dilengkapi dengan bundle software efek video yang cukup menyenangkan. Melalui software tersebut, tampilan pengguna webcam bisa diotak-atik, misalnya ukuran hidung menjadi besar layaknya karakter kartun.

Dan untuk para gamer Microsoft menawarkan produk Mouse SideWinder X5 Microsoft dan Keyboard Sidewinder X6. Produk ini dirancang khusus untuk kalangan gamer, contohnya Mouse SideWinder X5 Microsoft mempunyai fitur pengaturan resolusi (dpi) sehingga pengguna menyesuaikan sensitivitas mouse sesuai seleranya